Dikutip dari laman shanghaiist.com, gadis ini telah
memberikan kasih sayang luar biasa dan tanpa pamrih untuk sang ayah. Bagaimana
tidak luar biasa, di saat anak-anak yang lain asik bermain, ia harus berusaha
mengumpulkan uang untuk pengobatan sang ayah, Hao Xinli. Dari laporan yang ada,
sang ayah sedang menderita penyakit langka yakni ankylosing spondylitis. Sebuah
penyakit yang menyerang tulang ekornya hingga membuatnya lumpuh dan tak bisa
beraktivitas seperti sebelumnya.
Awalnya, sang ayah bekerja sebagai petani. Ia dan
keluarganya lalu pindah ke Hefei pada tahun 2000. Di Hefei, Hao Xinli membuka
toko kecil, namun sayang, kemudian ia sakit dan penyakit itu membuatnya tak
bisa bekerja sama sekali. Penyakit yang dideritanya ini sendiri bermula ketika
ia bersama sang istri Li Xiuru berbelanja di sebuah toko ponsel di Hefei.
Karena sedang ada promo besar-besaran, mereka pun mendapatkan banyak diskon.
Tapi entah kenapa, setelah mendapat banyak barang gratisan, salah satu penjaga
toko marah dan ia pun menyerang Xinli. Sejak saat itulah, tulang ekor Xinli
mengalami cidera dan sakit sampai saat ini.
Saat dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan jika tulang
ekor Xinli mengalami retak. Tak hanya itu saja, tulang leher pria ini juga
mengalami patah. Sayang, polisi tak menemukan penjaga toko yang menyerang
Xinli. Pihak toko juga tidak memberikan kompensasi pada keluarga ini. Hal
inilah yang membuat Xinli harus berjuang mencari pengobatan dengan biaya
sendiri. Lama-kelamaan, dana untuk biaya pengobatan Xinli bahkan telah terkuras
habis. Sang istri pun memilih meninggalkannya.
Hao Dongdong dengan sangat sabar merawat ayah sekaligus menjadi
tumpuan keluarga. |Beruntung, buah hatinya Hao Dongdong yang kini berusia 15
tahun dengan setia merawat dan menemani sang ayah. Gadis ini juga yang selama
beberapa tahun terakhir mencarikan dana pengobatan untuk sang ayah. Dalam
kesehariaannya, Hao mengenakan kostum sapi dan mengemis agar mendapatkan uang.
Hao dan beberapa saudaranya kini telah menjadi tumpuan keluarga. Dan
satu-satunya cara yang bisa ia lakukan adalah mengemis di siang hari dengan
kostum sapi.
Bagi Hao, tidak mudah menjalani aktivitasnya sebagai
pengemis demi pengobatan sang ayah. Tidak jarang ia diperlakukan kasar oleh
orang lain dan juga dianggap sebagai penipu yang malas bekerja. Saat mencoba
mencari pekerjaan sebagai pelayan toko, ia ditolak mentah-mentah oleh pemilik
toko karena dianggap membawa sial. Meski begitu, dengan menjadi pengemis dan
memakai kostum sapi, Hao setidaknya bisa membawa pulang uang sebesar 400 yuan
atau setara dengan 800 ribu rupiah setiap harinya.
Xinli mengaku tak ingin dirinya tetap lumpuh. Ia ingin bahwa
dirinya bisa kembali normal seperti semula. Dari lubuk hati yang paling dalam,
Xinli mengatakan jika ia ingin kembali menjadi pelindung untuk keluarganya. Ia
juga berharap bahwa putrinya Hao Dongdong bisa kembali sekolah dan mencapai
cita-citanya. Keluarga ini sangat berharap agar pemerintah setempat bersedia
membantunya. Keluarga ini juga berharap bahwa kehidupan mereka bisa kembali
normal seperti semula.
Photo: Copyright shanghaiist.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar